Seperti yang terjadi di Negara lainya jika Pemilu sudah mendekati hari H bombardir iklan dan promosi makin deras dan kencang,jika hal ini terjadi tak pelak dana kampanye pemilupun membengkak,demikian halnya dengan partai-partai pemilu di Indonesia seyogyanya para partai tersebut tak luput untuk mengeluarkan dana pemilu yang cukup besar.
Bagi partai besar dan sudah lama berkiprah tentunya dana pemilu tak menjadi soal,termasuk partai baru yang disokong oleh pemimpin umum atau dewan pembina yang mempunyai akses dana besar,namun bagaimana dengan partai-partai kecil yang hanya bermodal tekad dan keyakinan saja?
Partai-partai kecil atau gurem ini biasanya hanya mengandalkan dana pemilu pembagian jatah dari pemerintah,selain itu mereka juga mengandalkan ‘putaran janji’ yang ditawarkan kepada para calon politikus daerah yang tergoda untuk menjadi anggota dewan.
Namanya saja tak bermodal alias cekak,maka tak heran bila para partai keci ini biasanya tak cermat dalam penghitungan matematis didalam penetrasi kemenangannya,apalagi hitungan dana bantuan untuk pemenangan caleg-calegnya,untuk mensiasati biasanya mereka menyerahkan semua dana iklan dan promosi untuk ditanggung secara pribadi oleh calegnya,kok pada mau ya?
Dari data akhir Bawaslu RI, tercatat sementara semua rekening dana pemilu para partai pemilu, diantara multi partai yang sudah mengirim data rekeningnya ada 4 partai yang mempunyai dana pemilu paling cekak,mau tahu ?inilah 4 partai bermodal dana pemilu tercekak:
1.Partai Karya Pembangunan ,Saldo Awal Rp. 1 juta saja!
2.Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia ,Saldo Awal Rp. 1,38 Juta!
3.Partai Kedaulatan , saldo Awal Rp. 2,575 juta !
4.Partai Demokrasi Kebangsaan Rp. 4,13 Juta!
5.Masih banyak yang lainnya….
Wueleh…modal para partai ini tak beda jauh dengan mendirikan warung makan atau warteg saja,anehnya lagi kenekatan mereka ini tak ubahnya dengan prinsip seorang pengusaha,dengan tanpa modal bisa mendapatkan keuntungan yang besar.
Jika sudah demikian apa jadinya Negara ini?harusnya KPU menambahkan persyaratan utama bahwa partai pemenang putaran seleksi pemilu harus bermodal dasar misalkan minimal 50 Miliar,seperti halnya lembaga multi finance atau Bank yang harus bermodal minimal 100 Miliar untuk bisa beroperasi, disetor lagi ke kas Negara.
Jika ini tak segera di tindak lanjuti maka pemilu-pemilu berikutnya Negara tercinta ini akan selalu direcoki dengan partai-partai Bonek alias modal nekat ini,kalo sudah demikian jangan heran kalo selama itu akan banyak anggota dewan yang tak kredibel serta berkualitas,ujung-ujungnya kinerja mereka akan selalu menyakiti hati rakyat kecil.
Dengar,Tulis,Baca dan jangan malu........!
7 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar