Jumat, 17 April 2009

Soeharto Anak Siapa?

Pada suatu hari Tutut, anaknya Soeharto, lewat di jalan tol di Jakarta.

Penjaga Tol: "3000 rupiah".

Tutut yang emangnya ngak punya uang seribuan mengeluarkan uang 50 ribu rupiah langsung saja menyodorkan tuch uang.

Penjaga Tol: "Ini Bu, kembaliannya. "

Bu Tutut: "Sudah...simpan saja buat keluarga anda."

Penjaga tol merasa senang karena menerima 47 ribu rupiah dan langsung berterima kasih kepada Tutut.

Setelah beberapa jam Tommy dateng melewati jalan tol tersebut. Karena mereka tuch anaknya Soeharto, ngak punya uang receh, Tommy mengeluarkan uang 20 ribuan.

Penjaga Tol: "Ini Pak, kembaliannya 17 ribu."

Tommy: "Sudahlah, simpan aja buat sekolah anak anda."

Penjaga langsung memasukan kembalian itu ke kantongnya dan berterima kasih banyak ke Tommy.

Setelah beberapa jam Soeharto dengan mobilnya lewat jalan tol.

Soeharto mengeluarkan uang 5000 rupiah dan disodorkan ke penjaga tol. Soeharto menunggu uang kembaliannya itu dan setelah menunggu 5 menit, ditanyanya kepada penjaga tol

Soeharto: "Lho, mana uang kembalian saya ?"

Penjaga Tol: "Ah Bapak, masa uang 2000 rupiah aja dibalikin. Tadi bu Tutut dan pak Tommy lewat kembaliannya 47 ribu dan 17 ribu aja diberikan ke saya, masa Bapak yang 2000 aja minta kembalian?? "

Soeharto: "Tunggu dulu mas !! Anda tau sapa Tutut dan Tommy??"

Penjaga Tol dengan cekatan menjawab: "Yach tahu Pak! Pertanyaan gampang tho, jelas Tutut dan Tommy tuh Anaknya Presiden."

Soeharto: "Pinter kamu, tahu mereka anak Presiden. Nah sedangkan saya kan cuma Anak Petani !!
Sekarang, mana kembalian saya??"

Penjaga Tol : !@$@!$!%!^$@ ^

Melihat Surga Amrozi

Almarhum Bendul baru seminggu meninggal dunia, oleh malaikat jalan-jalan di akherat guna diperkenalkan dengan lingkungan barunya.

Disuatu tempat Bendul melihat orang-orang yang disiksa, dicambuk dan dibakar di atas api neraka.Setelah disiksa mereka mati tapi hidup lagi lalu disiksa lagi. Begitu terus berualng-ulang. 

Lalu Bendul lalu bertanya kepada Malaikat. "Wahai Malaikat, tempat apakah itu namanya? dan kenapa mereka disiksa?"

"O..itu namanya neraka, tempat orang-orang yang selama hidupnya suka mencuri, berzina, korupsi dan semua perbuatan berdosa lainnya." jawab Malaikat.


O..begitu ya...lalu Bendul diajak berjalan lagi untuk melihat tempat penyiksaan yang lain sampai suatu saat Bendul melihat Amrozi CS sedang berada di tempat yang sejuk, indah dan pemandangannya indah sekali. 

Di sana Amrozi CS ditemani wanita-wanita cantik telanjang, diiringi musik nan merdu, di meja dihidangkan makanan yang serba lezat. Lalu dengan sedikit heran Bendul bertanya. "Wahai malaikat tempat apakah itu namanya ?"

"O..itu surganya Amrozi !' Jawab malaikat. Kemudian Bendul diajak berjalan lagi.

Tiba-tiba terdengar suara Bom, Bluarrr,,bendul heran tapi masih terdiam,,merekapun berjalan lagi. Sekitar sepuluh menit kemudian terdengar bom lagi. 

Bendulpun bertanya kepada malaikat, "Suara apakah itu wahai Malaikat ?"

"O..itu suara bom, setiap sepuluh menit surganya Amrozi kami ledakkan..!!!"

Kenapa Diam Sahabat

Mengapa Kau diam Sahabat?
Aku Diam Karena aku tidak ingin bicara
Aku menikmaati suasana Hening
Karena Hening dapat memberikan Nuansa

Tidak kah kau lihat mereka berbicara Sahabat?
Kenapa Kau memilh selalu diam
Aku Bukan mereka, aku tidak suka banyak bicara
Itu menunjukan meraka tidak Mempunyai Makna

Tidak Kah Kau Sakit atau Marah atas ulah mereka sahabat?
Marah? kenapa harus marah.. aku hanya tertawa
Lihatlah mereka, Badut-badut panggung melakonkan drama
Itulah Kwalitas Mereka yang tak bijaksana

Bukan kah diam tak menyelesakai Masalah Sahabat?
Kamu salah, Diam menjawab dengan seribu bahasa
Apakah tidak kau lihat congor mereka berbusa
Dengan kata-kata yang hanya sebuah bisa

lalu apa yang akan kau lakukan sahabat?
Aku hanya akan melihat dan terus tertawa
Melihat Ocehan badut-badut panggung itu disana
tidak kah kau terhidur oleh meraka

Kau betul sahabat ku yang sangat kucinta
Memang dengan banyak berbicara kita terlihat merana
Dengan diam kita bisa memaknai yang ada
Kau memang sahabat ku yang bijaksana.

Jumat, 10 April 2009

Partai Bermodal Dana Pemilu Paling Cekak

Seperti yang terjadi di Negara lainya jika Pemilu sudah mendekati hari H bombardir iklan dan promosi makin deras dan kencang,jika hal ini terjadi tak pelak dana kampanye pemilupun membengkak,demikian halnya dengan partai-partai pemilu di Indonesia seyogyanya para partai tersebut tak luput untuk mengeluarkan dana pemilu yang cukup besar.

Bagi partai besar dan sudah lama berkiprah tentunya dana pemilu tak menjadi soal,termasuk partai baru yang disokong oleh pemimpin umum atau dewan pembina yang mempunyai akses dana besar,namun bagaimana dengan partai-partai kecil yang hanya bermodal tekad dan keyakinan saja?
Partai-partai kecil atau gurem ini biasanya hanya mengandalkan dana pemilu pembagian jatah dari pemerintah,selain itu mereka juga mengandalkan ‘putaran janji’ yang ditawarkan kepada para calon politikus daerah yang tergoda untuk menjadi anggota dewan.

Namanya saja tak bermodal alias cekak,maka tak heran bila para partai keci ini biasanya tak cermat dalam penghitungan matematis didalam penetrasi kemenangannya,apalagi hitungan dana bantuan untuk pemenangan caleg-calegnya,untuk mensiasati biasanya mereka menyerahkan semua dana iklan dan promosi untuk ditanggung secara pribadi oleh calegnya,kok pada mau ya?

Dari data akhir Bawaslu RI, tercatat sementara semua rekening dana pemilu para partai pemilu, diantara multi partai yang sudah mengirim data rekeningnya ada 4 partai yang mempunyai dana pemilu paling cekak,mau tahu ?inilah 4 partai bermodal dana pemilu tercekak:

1.Partai Karya Pembangunan ,Saldo Awal Rp. 1 juta saja!
2.Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia ,Saldo Awal Rp. 1,38 Juta!
3.Partai Kedaulatan , saldo Awal Rp. 2,575 juta !
4.Partai Demokrasi Kebangsaan Rp. 4,13 Juta!
5.Masih banyak yang lainnya….

Wueleh…modal para partai ini tak beda jauh dengan mendirikan warung makan atau warteg saja,anehnya lagi kenekatan mereka ini tak ubahnya dengan prinsip seorang pengusaha,dengan tanpa modal bisa mendapatkan keuntungan yang besar.

Jika sudah demikian apa jadinya Negara ini?harusnya KPU menambahkan persyaratan utama bahwa partai pemenang putaran seleksi pemilu harus bermodal dasar misalkan minimal 50 Miliar,seperti halnya lembaga multi finance atau Bank yang harus bermodal minimal 100 Miliar untuk bisa beroperasi, disetor lagi ke kas Negara.

Jika ini tak segera di tindak lanjuti maka pemilu-pemilu berikutnya Negara tercinta ini akan selalu direcoki dengan partai-partai Bonek alias modal nekat ini,kalo sudah demikian jangan heran kalo selama itu akan banyak anggota dewan yang tak kredibel serta berkualitas,ujung-ujungnya kinerja mereka akan selalu menyakiti hati rakyat kecil.